Selasa, 04 November 2014

PENGERTIAN, JENIS, DAN CONTOH SILOGISME

Pengertian silogisme
Silogisme adalah penarikan kesimpulan secara deduktif. Dan silogisme itu di atur dalam dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).

Jenis-jenis silogisme
1.    Silogisme kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).

Contoh:
Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor/ Premis Umum)
Anggrek adalah tumbuhan (Premis Minor / Premis Khusus).
Anggrek membutuhkan air (Konklusi / Kesimpulan)

2.    Silogisme alternative
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Contoh:
Nenek Titik berada di Bukittingi atau Aceh.
Nenek Titik berada di Bukittinggi.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Aceh.

3.    Silogisme hipotetik
Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.

Contoh:
Jika tempatnya jauh saya naik taxi.(mayor)
Tempatnya jauh.(minor)
Saya naik taxi (konklusi)
                                           
4.    Silogisme entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.

Contoh:
Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.

5.    Silogisme disjungtif
Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disyungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya.

Contoh:
Heri jujur atau berbohong.(premis1)
Ternyata Heri berbohong.(premis2)
Ia tidak jujur (konklusi).

DEFENISI GENERALISASI DAN CONTOH

Pengertian generalisasi
proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.

Contoh generalisasi
  - Jika kita mengakui bahwa setiap orang Minangkabau suka rending dan Yuni adalah orang Minang
  - Maka kesimpulan yang dihasilkan : “Yuni suka rendang” adalah benar pasti.
Dengan prosedur yang valid akan dihasilkan kesimpulan yang pasti.

Jenis-jenis generalisasi
1.    Generalisasi Sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Misalnya setelah kita memperhatikan jumlah hari pada setiap bulan tahun masehi kemudian disimpulkan bahwa semua bulan masehi mempunya hari tidak lebih dari 31.
Generalisasi semacam ini memberikan kesimpulan amat kuat dan tidak dapat diserang, tetapi tentu saja tidak praktis dan tidak ekonomis.

2.    Generalisasi Tidak Sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebuah fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki. Misalnya, setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong royong, maka penyimpulan ini dalah generalisasi tidak sempurna.

PARAGRAF ANALOG DAN CONTOH
Paragaraf analog
Paragraf Analogi adalah paragraf yang penalarannya dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan. Dalam membuat paragraf analogi ini kita diharuskan memikirkan 2 hal yang memiliki kesamaan. Proses berfikir ini ialah yang disebut proses berfikir Induktif. Jadi proses berfikir induktif ialah proses berfikir yang bergerak dari pandangan umum lalu menuju kepada penjelasan yang lebih khusus lagi. Atau bisa dengan mudah kita pahami bahwa Berfikir induktif bisa dikatakan dengan meletakkan gagasan utama di awal paragraf seperti pada paragraf induktif.

Contoh paragraph analog
Kalau anda gemar tanaman hias, tentu anda mengenal dengan baik cara menanam dan merawatnya dalam taman. Pada dasarnya, proses merawat taman sama denga proses merawat anak dalam keluarga. Keduanya sama-sama memerlukan ketrampilan dan perhatian khusus. Pada tanaman, diperlukan ketrampilan mengolah tanah dan memberi pupuk, seperti memberi perhatian khusus, yaitu menyirami tepat waktu agar kelak memberi hasil yang memuaskan. Begitu pula dengan merawat anak. Pada anak, diperlukan kemampuan memberi makanan yang bergizi, pembentukan kepribadian, serta perhatian khusus, yaitu memberi kasih sayang agar kelak anak tumbuh dengan sehat, cerdas, dan bermoral baik


Sumber:
http://makalahpendidikan.blogdetik.com/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar